top of page
  • Gambar penulisKlinik Meriana

Tinnitus

Diperbarui: 15 Feb

Menurut Kedokteran

Tinnitus adalah kondisi ketika telinga terasa berdenging. Ini merupakan salah satu gejala dari masalah kesehatan tertentu. Misalnya cedera telinga, masalah pada sistem sirkulasi tubuh, atau kehilangan kemampuan mendengar seiring bertambahnya usia.


Gangguan pendengaran ini adalah kondisi yang bisa dialami semua orang dari segala usia, tapi umumnya dialami oleh lansia berusia di atas 65 tahun. Bagi banyak orang, tinnitus membaik dengan melakukan pengobatan pada penyebab yang mendasari atau dengan perawatan lain untuk mengurangi gejala.


Penyebab Tinnitus

Gangguan pendengaran ini dapat disebabkan oleh berbagai hal, dan terkadang sulit diketahui dengan pasti. Berikut ini adalah beberapa kondisi yang bisa menyebabkan seseorang alami tinnitus, antara lain:

  • Kerusakan pada telinga bagian dalam. Normalnya, bunyi yang masuk ke telinga akan dikirim ke otak oleh saraf-saraf pendengaran setelah melewati koklea. Namun, jika terjadi kerusakan pada koklea, proses pengiriman sinyal akan terputus dan otak akan terus mencari sinyal-sinyal dari koklea yang tersisa sehingga menyebabkan bunyi tinnitus.

  • Kehilangan pendengaran karena lanjut usia. Kepekaan saraf pendengaran akan berkurang seiring bertambahnya usia sehingga kualitas pendengaran kita akan menurun.

  • Suara atau bunyi yang nyaring Contohnya mendengar musik yang terlalu nyaring melalui earphone, pekerja pabrik yang menangani mesin-mesin berat, atau mendengar bunyi ledakan yang keras.

  • Penumpukan kotoran dalam telinga. Ini akan menghalangi pendengaran dan bisa memicu iritasi pada gendang telinga.

  • Infeksi pada telinga tengah.

  • Pertumbuhan tulang telinga yang abnormal.

  • Penyakit Meniere.

  • Cedera kepala atau leher.

  • Efek samping obat-obatan tertentu.

  • Hipertiroidisme.

  • Pecahnya gendang telinga.

  • Neuroma akustik.

  • Gangguan kardiovaskular, misalnya hipertensi atau aterosklerosis.


Gejala Tinnitus

Tinnitus ditandai dengan sensasi mendengar bunyi, padahal tidak ada suara di sekitarnya. Penderita tinnitus bisa mengalami sensasi bunyi hanya pada salah satu telinga atau pada kedua telinga. Sensasi bunyi itu dapat berupa:

  • Dengung

  • Desis

  • Detak

  • Gemuruh

  • Raung

Sensasi suara di atas bisa terdengar lembut atau keras. Pada beberapa kasus, sensasi suara seakan terdengar sangat keras sampai mengganggu konsentrasi dan menutupi suara nyata di sekitarnya.

Telinga berdenging bisa terjadi dalam jangka panjang atau hilang timbul. Sebagian besar bunyi tinnitus hanya bisa didengar oleh penderitanya. Namun, pada kasus yang jarang terjadi, tinnitus juga dapat didengar oleh dokter yang memeriksa telinga pasien.

Tinnitus kadang bisa disertai dengan terlalu sensitif terhadap suara-suara tertentu, seperti suara orang bernapas, menguap, atau mengunyah. Kondisi ini bernama misophonia.



Menurut Ilmu Akupunktur

Dalam Ilmu Akupunktur Tinnitus dikenal dengan Er Ming, Er Ming adalah kondisi dimana pasien merasa ada suara berdengung didalam telinganya sendiri sehingga menghambat proses pendengaran. Sedangkan Tuli dalam ilmu akupunktur disebut Er Long, adalah penurunan kemampuan mendengar sehingga mempengaruhi dan bahkan bisa menghambat proses komunikasi dengan orang lain.

Tinnitus adalah awal dari proses ke-tulian dan ke-tulian biasanya datang dari gejala tinnitus. Walaupun memiliki gejala yang berbeda, tapi patogenesis dari kedua penyakit ini adalah sama, sehingga dalam manifestasinya klinisnya kedua gejala ini bisa terjadi satu persatu atau bisa terjadi dalam waktu yang bersamaan.


Patogenesis

Penyakit Er Ming, Er Long sangat berhubungan erat dengan organ Liver, Kandung empedu, Limpa dan Ginjal. Defisiensi limpa menyebabkan proses pencernaan berjalan tidak baik sehinggan menyebabkan timbulnya patogen lembab serta patogen dahak yang mengental dan akan menimbulkan panas jika terjadi dalam waktu yang cukup lama, panas akhirnya naik keatas dan menyebabkan Er Ming, Er Long.


Infeksi patogen angin panas yang menyumbat telinga juga bisa menyebabkan penyakit ini atau kondisi dimana terjadi flu berulang yang menyebabkan flu patogen masuk melalui telinga juga bisa menyebabkan terjadinya tinnitus dan juga tuli. Tapi baik Er Ming atau Er Long akut maupun kronis semuanya sangat berhubungan erat dengan kondisi defisiensi Jing Qi.


Dasar Diagnosa

Pasien akan merasa ada suara berdengung didalam telinganya sendiri sehingga menghambat proses pendengaran. Atau pasien mengalami penurunan kemampuan mendengar sehingga mempengaruhi dan bahkan bisa menghambat proses komunikasi dengan orang lain.



Pengobatan Berdasarkan Sindrom

1. Sindrom Api Liver & Empedu Ekses

  • Gejala

- Saat baru terjadinya penyakit tiba-tiba sakit kepala

- Telinga berdengung dan

- Mengalami penurunan kemampuan mendengar

- Disertai wajah merah

- Mulut pahit

- Gelisah dan gampang marah

- Bahkan tidur malam tidak tenang, serta tulang rusuk sakit dan begah

- BAB keras

- BAK sedikit

- Lidah merah lapisan kuning

- Nadi senar cepat

  • Prinsip Pengobatan: Menetralisir api Liver dan kandung Empedu.


2. Sindrom Dahak Api Menggumpal

  • Gejala

- Tinnitus dan tuli kadang ringan kadang parah dan tersumbat lalu tuli

- Dada begah, dahak penuh

- Mulut pahit atau rusuk sakit

- Telinga terasa sakit

- BAB & BAK tidak normal

- Lapisan lidah kuning tipis

- Nadi senar licin

  • Prinsip Pengobatan: Mengencerkan dahak menurunkan api menstabilkan Lambung


3. Sindrom Angin Panas Naik ke Atas

  • Gejala

- Tinnitus

- Tuli

- Sakit kepala

- Mual

- Ulu hati terasa penuh

- Telinga bagian dalam terasa sakit

- Disertai badan sakit dan demam

- Lapisan lidah putih tipis

- Nadi mengambang atau senar cepat

  • Prinsip Pengobatan: Membuang angin menurunkan panas.


4. Sindrom Energi Ginjal Defisiensi

  • Gejala

- Tinnitus

- Tuli

- Disertai pusing

- Pinggang dan lutut pegal dan lemah

- Mulut kering

- Telapak tangan dan telapak kaki panas

- Ejakulasi dini

- Lidah merah

- Nadi tipis lemah atau pelan

  • Prinsip Pengobatan: Menguatkan fungsi Ginjal.


5. Sindrom Dahak Kental Menyumbat Bagian Atas

  • Gejala

- Tinnitus

- Pusing

- Kepala terasa berat

- Telinga begah

- Dada penuh

- Tidak nafsu makan

- Lidah gemuk dan ada noda gigi lapisan pekat

- Nadi licin

  • Prinsip Pengobatan: Mengencerkan dahak, menstabilkan lambung, membuka rongga.


Pencegahan Tinnitus

Dalam banyak kasus, tinnitus terjadi akibat dari sesuatu yang tidak dapat dicegah. Namun, beberapa tindakan pencegahan dapat membantu mencegah jenis tinnitus tertentu, yaitu:

  • Gunakan Pelindung Telinga (Ear Plug). Misalnya saat menggunakan gergaji mesin, bermain alat musik, bekerja di industri yang menggunakan mesin keras atau menggunakan senjata api (terutama pistol atau shotgun).

  • Kecilkan Volume. Paparan musik yang diperkuat dalam jangka panjang tanpa pelindung telinga atau mendengarkan musik dengan volume sangat tinggi melalui headphone dapat menyebabkan gangguan pendengaran dan tinnitus.

  • Jaga Kesehatan Kardiovaskular. Olahraga teratur, makan bergizi seimbang, dan menjaga pembuluh darah tetap sehat dapat membantu mencegah tinnitus yang terkait dengan obesitas dan gangguan pembuluh darah.

  • Batasi Alkohol, Kafein, dan Nikotin. Zat-zat ini, terutama bila digunakan secara berlebihan, dapat memengaruhi aliran darah dan berkontribusi terhadap tinnitus.






Untuk Mengetahui Lebih Lanjut Mengenai Hal Diatas Bisa Menghubungi Klinik Akupunktur & Herbal Meriana


1 tampilan0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua

Comments


bottom of page