top of page
  • Gambar penulisKlinik Meriana

Nokturia/Poliuria Nokturnal

Diperbarui: 21 Agu 2023

Menurut Kedokteran

Nokturia, atau Poliuria Nokturnal, merupakan istilah medis yang merujuk pada seseorang yang kerap buang air kecil berlebih di malam hari. Selama tidur, tubuh seseorang normalnya akan menghasilkan lebih sedikit urin terkonsentrasi. Oleh karenanya, orang yang sehat tidak perlu bangun tengah malam untuk buang air kecil, dan dapat tidur selama 6–8 jam tanpa diganggu rasa ingin buang air kecil. Namun, jika kamu perlu bangun dua kali atau lebih setiap malamnya untuk buang air kecil, hal ini mungkin menjadi indikasi akan nokturia. Kondisi ini tidak dapat disepelekan karena selain mengganggu, nokturia juga dapat menjadi gejala akan gangguan kesehatan serius yang mendasarinya.

Penyebab Nokturia

Penyebab dari nokturia berkisar dari pilihan gaya hidup hingga kondisi medis. Nokturia paling umum terjadi pada lansia. Tapi tak menutup kemungkinan kalau kondisi ini dapat terjadi pada segala usia. Berbagai kondisi medis dapat menyebabkan nokturia. Salah satu penyebab utamanya adalah infeksi saluran kemih. Infeksi ini menyebabkan sensasi terbakar dan rasa untuk perlu segera buang air kecil pada siang dan malam hari, serta perawatan biasanya memerlukan antibiotik. Gangguan medis lainnya yang dapat menyebabkan nokturia meliputi:

  • Infeksi atau pembesaran prostat.

  • Turunnya kandung kemih.

  • Sindrom kandung kemih yang overaktif.

  • Tumor pada kandung kemih, prostat atau area pelvis.

  • Diabetes.

  • Kegelisahan.

  • Infeksi ginjal.

  • Edema, atau pembengkakan pada kaki bawah.

  • Penyakit neurologis, seperti multiple sclerosis (MS), Parkinson’s disease, atau kompresi saraf tulang belakang.

Nokturia juga umum terjadi pada orang-orang dengan kegagalan organ. Umumnya, mereka yang mengidap gagal jantung atau hati, dan diabetes. Di samping itu, nokturia juga kerap menjadi indikasi akan kondisi kesehatan tertentu seperti:

  1. Kehamilan Nokturia dapat menjadi gejala awal dari kehamilan. Kondisi ini dapat muncul pada awal kehamilan, namun lebih umum terjadi saat rahim menekan kandung kemih.

  2. Sleep Apnea Nokturia dapat menjadi gejala dari obstructive sleep apnea. Hal ini dapat terjadi walau kandung kemih tidak penuh. Begitu sleep apnea terkendali, nokturia biasanya akan menghilang.

  3. Efek Samping Obat Beberapa pengobatan dapat menyebabkan nokturia sebagai efek samping, terutama sebagai efek samping dari diuretik (water pills), yang diberikan untuk mengatasi tekanan darah tinggi. Pengidap harus mencari perawatan medis darurat jika kehilangan kemampuan untuk buang air kecil, atau tidak dapat mengendalikan buang air kecil.

  4. Konsumsi Alkohol dan Kafein Berlebih Alkohol dan minuman berkafein merupakan diuretik, sehingga saat seseorang mengonsumsinya, tubuh akan memproduksi lebih banyak urine. Mengonsumsi alkohol atau minuman berkafein secara berlebih dapat menyebabkan bangun tidur dan perlu buang air pada malam hari.


Gejala Nokturia

Kebanyakan orang dapat tidur enam hingga delapan jam istirahat penuh tanpa perlu buang air kecil. Namun, gangguan buang air kecil di malam hari ini dapat menyebabkan pengidap bangun beberapa kali di malam hari. Dalam kondisi parah, kondisi ini dapat menyebabkan pengidapnya bangun lima hingga enam kali di malam hari. Gejala yang berhubungan dengan gangguan buang air kecil di malam hari, termasuk:

  • Produksi urine yang berlebihan,

  • Terlalu sering buang air kecil,

  • Merasakan kebutuhan mendesak untuk buang air kecil, tapi hanya memproduksi sedikit air seni.

Pencegahan Nokturia

Pencegahan yang dapat dilakukan pada nokturia, meliputi:

  • Kurangi jumlah cairan yang diminum 2-4 jam sebelum tidur.

  • Hindari konsumsi minuman beralkohol dan berkafein.

  • Membatasi makanan yang bersifat diuretik seperti coklat, pemanis buatan.

  • Latihan kegel untuk memperkuat otot pelvik dan meningkatkan kendali pada otot kemih.



Menurut Ilmu Akupunktur

Terjadinya buang air kecil yang tidak lancar bahkan perut bagian bawah sakit, gelisah dan tidak bisa berbaring disebut Ren Shen Xiao Bian Bu Tong/Obstruksi kehamilan.


Patogenesis

  • Sindrom Defisiensi Qi Janin hidup dalam tubuh ibu, kalau sedari awal tubuh si ibu sudah defisiensi limpa dan lambung serta defisiensi Qi maka saat janin makin membesar kondisi tubuh yang defisiensi Qi tidak bertenaga untuk mengangkat janin sehingga janin yang semakin berat menekan kebawah dan menekan kandung kemih yang menyebabkan air kecil tidak keluar.

  • Sindrom Defisiensi Ginjal Tubuh mengalami defisiensi Qi didalam Ginjal, Rahim berhubungan langsung dengan Ginjal saat kehamilan, Qi didalam ginjal mengalami defisiensi, rahim menjadi tidak kuat menyebabkan menekan kandung kemiih atau karena defisiensi Qi dalam Shen menyebabkan tidak bisa menghangatkan kandung kemih dan melancarkan urine sehingga terjadilah susah BAK.


Diferensial Diagnosis

  • Stranguria Masa Kehamilan Keduanya sama-sama mengalami BAK tidak lancar, tetapi stranguria masa kehamilan ini mengalami rasa sakit saat BAK, sehingga membuat perut bagian bawah pun terasa sakit juga, pemeriksaan urine dan USG bisa menghasilkan diagnosa.


Dasar Diagnosa

  1. Riwayat Penyakit Pahami apakah pasien mengalami hamil anak kembar atau seberapa besar ukuran janin atau bisa dari kadar gula darah pasien tinggi.

  2. Gejala Terjadi dimasa kehamilan tua, dimana BAK tidak lancar dan perut bagian bawah merasa sakit.

  3. Pemeriksaan urine dan USG Untuk melihat ada atau tidaknya sumbatan pada kandung kemih.


Prinsip Pengobatan

1. Sindrom Defisiensi Qi

  • Gejala

- Saat kehamilan

- BAK tidak lancar atau sering BAK, tapi sedikit-sedikit

- Perut bagian bawah penuh dan sakit

- Duduk dan berbaring tidak tenang

- Wajah pucat, lemas, kepala berat dan pusing

- Nafas pendek dan malas berbicara

- Lidah pucat lapisan putih

- Nadi pelan licin dan tidak bertenaga

  • Prinsip Pengobatan: memperbaiki Limpa dan menambah Qi, menguatkan rahim.


2. Sindrom Defisiensi Ginjal

  • Gejala

- BAK sering dan tidak lancar saat kehamilan, bahkan tidak keluar sama sekali

- Perut bagian bawah penuh dan sakit

- Duduk dan berbaring tidak tenang

- Pinggang dan lutut pegal dan lemah

- Takut dingin dan tungkai pun dingin

- Lidah pucat lapisan lembut

- Nadi dalam licin dan tidak bertenaga

  • Prinsip Pengobatan: Menghangatkan ginjal dan mendorong Yang menggunakan Qi untuk melancarkan air.









Untuk Mengetahui Lebih Lanjut Mengenai Hal Diatas

Bisa Menghubungi Klinik Akupunktur & Herbal Meriana


1 tampilan0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua

Comments


bottom of page