top of page
  • Gambar penulisKlinik Meriana

Hemipelgia

Diperbarui: 21 Agu 2023

Menurut Kedokteran

Hemiplegia adalah kondisi kelumpuhan atau hilangnya kemampuan otot untuk bergerak yang terjadi pada salah satu sisi tubuh. Sebagian besar kasus Hemiplegia disebabkan oleh cedera saraf tulang belakang, cedera pada leher hingga patah, kerusakan otak atau stroke. Tingkat gejala Hemiplegia bervariasi tergantung pada lokasi dan luasnya cedera.


Hemiplegia terjadi sebelum lahir, selama kelahiran, atau dalam 2 tahun pertama kehidupan sering dikenal sebagai hemiplegia kongenital. Sementara hemiplegia yang berkembang di kemudian hari, dikenal sebagai Hemiplegia didapat. Hemiplegia tidak bersifat progresif, artinya gejala tidak akan bertambah buruk sejak gangguan dimulai.




Penyebab Hemiplegia

Gerakan otot dikendalikan oleh sinyal yang dikirim ke tubuh oleh otak dan sumsum tulang belakang. Kerusakan pada salah satu bagian tubuh ini dapat menyebabkan hemiplegia. Ketika terjadi kerusakan otak atau tulang belakang, sinyal tidak dapat mengarahkan otot untuk bergerak. Semakin parah kerusakannya, semakin besar risiko Hemiplegia terjadi. Sebagian besar kasus Hemiplegia disebabkan oleh Stroke. Penyebab kelumpuhan lainnya meliputi:

  • Cedera sumsum tulang belakang.

  • Tumor otak.

  • Cerebral palsy.

  • Leher patah.

  • Multiple sclerosis.

  • Penyakit autoimun.

  • Bell’s palsy.

  • Polio.

  • Spina bifida.

  • Cedera pleksus brakialis.


Gejala Hemiplegia

Gejala utama Hemiplegia adalah hilangnya kemampuan untuk menggerakan salah satu atau banyak otot. Terkadang, pengidap juga dapat merasakan sensasi mati rasa atau kebas sebelum terjadi hemiplegia. Berikut beberapa gejala yang umumnya dialami oleh pengidap Hemiplegia:

  • Kehilangan keseimbangan.

  • Kesulitan dalam berjalan, menelan, atau berbicara.

  • Kelelahan, kekakuan, atau kelemahan pada otot di salah satu sisi tubuh.

  • Berkurangnya presisi gerakan.

  • Rasa kesemutan atau mati rasa.

  • Sulit menggenggam suatu benda.

  • Gangguan koordinasi gerakan.

Selain itu, hemiplegia juga dapat menimbulkan gejala emosional dan perilaku. Gejalanya bisa bervariasi tergantung pada bagian otak mana yang terpengaruh. Misalnya, cedera otak kiri dapat menyebabkan seseorang menjadi cemas dan berhati-hati, sedangkan cedera otak kanan dapat menyebabkan impulsif dan terlalu percaya diri.


Pencegahan Hemiplegia

Salah satu penyebab tersering hemiplegia adalah stroke. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegahnya, meliputi:

  • Menurunkan tekanan darah.

  • Menurunkan berat badan.

  • Berolahraga lebih banyak.

  • Cegah diabetes.

  • Berhenti merokok.


Menurut Ilmu Akupunktur

Jue Zheng terjadi karena ketidak stabilan Yin dan Yang, serta kekacauan arus balik Qi yang menyebabkan kehilangan kesadaran secara tiba-tiba, ke empat tungkai terasa dingin sebagai gejala utama. Gejala ringan bisa dengan cepat tersadar, setelah sadar tidak ada keluhan hemiplegia, tidak bisa bicara, bibir miring, dll. Untuk gejala berat waktu hilang kesadaran lebih panjang, bahkan ada yg sampai tidak sadar dan meninggal dunia.


Patogenesis

Jue Zheng terjadi karena ketidak stabilan Yin dan Yang serta kekacauan arus balik Qi. Emosi yg tidak slabil adalah hal yg paling mudah mempengaruhi gerakan Qi, gejala ringan bisa menyebabkan Qi stagnansi, sedangkan yg berat bisa mengakibatkan Qi berbalik arus sehingga menyebabkan Qi Jue. Ada konsentrasi Yang Hati yang berlebih didalam tubuh, membuat gampang emosi dan melukai hati, Qi di dalam hati berbalik naik, darah ikut bersama Qi dan naik, Qi dan darah menjadi kacau dan naik, menyebabkan Xue Jue. Sedangkan bila Qi di hati mengalami stagnansi, sehingga mempengaruhi limpa atau pola makan yang kacau menyebabkan dahak mengental didalam atau adanya riwayat emosi yang tidak stabil sehingga menyebabkan dahak naik bersama Qi, menyebabkan Tan Jue. Makan terlalu kenyang,makanan mengendap di Zhong Wan, Qi lambung tidak turun dan berbalik naik ke atas, rongga tertutup dan menyebabkan Shi Jue.


Dasar Diagnosa

  • Hilangnya kesadaran yang terjadi tiba-tiba dan tungkai terasa dingin sebagai gejala utama.

  • Sebelum serangan biasanya ada keluhan sakit kepala, jantung berdebar, penglihatan kabur, wajah pucat, berkeringat dll, dan selanjutnya akan sering terjadi pingsan secara tiba-tiba, tidak sadarkan diri, kadang bisa langsung tersadar.

  • Ketika serangan akan disertai keringat tungkai yang dingin, sakit kepala setelah sadar, lemas, mulut kering tapi tidak terjadi Aphasia dan Hemiplegia sebagai keluhan.

  • Sebelum serangan bisanya terjadi hal yang membuat emosi tidak stabil atau adanya riwayat kehilangan darah, atau makan yg berlebihan.

  • Harus mengetahui sebelum ini apa sudah pernah terjadi serangan, teliti dalam bertanya kondisi ketika serangan, waktu dan kondisi setelah atau sebelum terjadi serangan.


Prinsip Pengobatan

Mengembalikan kesadaran, setelah sadar harus melakukan proses Anamnesis dan Diferensial sindrom, kemudian mengobati Qi dan Darah.

  1. Qi Jue Sindrom Berlebihan harus melancarkan Qi dan memecah gumpalan

  2. Qi Jue Sindrom Defisiensi harus menambah Qi dan mengembalikan Yang

  3. Xue Jue Sindrom Berlebih menghidupkan darah dan melancarkan Qi

  4. Xue Jue Sindrom Defisiensi memelihara dan menambah Qi serta darah

  5. Tan Jue melancarkan Qi mengencerkan dahak

  6. Shi Jue menstabilkan Zhong dan melancarkan pencernaan


Pengobatan Berdasarkan Sindrom

1. Qi Jue

a. Sindrom Berlebihan
  • Gejala

    • Kebanyakan karena emosi yang tidak stabil

    • Tiba-tiba hilang kesadaran

    • Tungkai dingin

    • Nafas berat

    • Mulut tertutup dan tangan kaku

    • Lapisan lidah putih tipis

    • Nadi dalam seperti senar

  • Prinsip pengobatan: Melancarkan Qi menurunkan arus yg naik dan memecah gumpalan.



b. Sindrom Defisiensi
  • Gejala

    • Pusing dan hilang kesadaran

    • Tungkai dingin

    • Wajah pucat

    • Nafas lemah

    • Berkeringat tapi tubuh dingin

    • Lidah pucat

    • Nadi dalam dan tipis

  • Prinsip pengobatan: Melancarkan Qi mengembalikan Yang.


2. Xue Jue

a. Sindrom Berlebih
  • Gejala

    • Kebanyakan karena gelisah dan mudah marah

    • Tiba-tiba hilang kesadaran

    • Mulut tertutup

    • Muka merah dan bibir ungu

    • Lidah merah gelap

    • Nadi seperti senar dan bertenaga

  • Prinsip pengobatan: Menstabilkan hati dan membuang angin, melancarkan Qi dan stagnansi.


b. Sindrom Defisiensi
  • Gejala

    • Ada riwayat pendarahan

    • Tiba-tiba pingsan

    • Wajah pucat

    • Bibir tidak berwarna

    • Berkeringat dan ke empat tungkai tremor serta dingin

    • Mulut terbuka

    • Nafas lemah tak bertenaga

    • Lidah pucat

    • Nadi tipis cepat tidak bertenaga

  • Prinsip pengobatan: Menambah dan menjaga Qi dan Darah.



3. Tan Jue

  • Gejala

    • Asma dan banyak dahak

    • Emosi tidak stabil atau ketika batuk parah tiba-tiba pingsan

    • Ada suara dahak di tenggorokan atau muntah air liur

    • Nafas berat

    • Lidah pucat dan lapisan lidah putih tebal

    • Nadi dalam dan licin

  • Prinsip pengobatan: Melancarkan Qi dan membersihkan dahak.


4. Shi Jue

  • Gejala

    • Makan dan minum berlebih dan kekenyangan

    • Tiba-tiba pingsan

    • Perut penuh

    • Sendawa bau tahu asam

    • Pusing

    • Lapisan lidah tebal

    • Nadi licin

  • Prinsip pengobatan: Memanaskan Zhong dan melancarkan pencernaan.








Untuk Mengetahui Lebih Lanjut Mengenai Hal Diatas

Bisa Menghubungi Klinik Akupunktur & Herbal Meriana


4 tampilan0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua

Opmerkingen


bottom of page